Berkomunikasi efektif
berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama
tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang menyebutnya “the
communication is in tune” ,yaitu kedua belah pihak yang berkomunikasi sama-sama
mengerti apa pesan yang disampaikan
Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi menyebutkan,
komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan
kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan
pada akhirnya menimbulkan suatu tidakan.
Berikut ini adalah
komponen – komponen komunikasi efektif :
·
Encoding
: komunikasi efektif diawali dengan encoding atau penetapan kode atau simbol
yang memungkinkan pesan tersampaika secara jelas dan dapat diterima serta
dipahami dengan baik oleh komunikan (penerima pesan).
·
Decoding
: kemampuan penerima memahami pesan yang diterimanya.
·
Konteks
( context) : konteks komunikasi yaitu ruang, tempat
dan kepada siapa kita melakukan komunikasi. Konteks komunikasi juga mengacu
kepada level komunikasi – komunikasi antar pribadi, kelompok, organisasi,
massa. Konteks komunikasi ini mempertimbangkan usia, wilayah, jenis kelamin dan
kemampuan intelektual penerima pesan.
·
Bahasa
Tubuh : dikenal juga sebagai komunikasi non verbal
meliputi postur, posisi tangan dan lengan, kontak mata, dan ekspresi wajah.
Bahasa tubuh yang konsisten dapat
meningkatkan pengertian.
·
Gangguan
(interference) : Emosi bisa mengganggu terjadinya
komunikasi efektif. Jika emosi komunikator terganggu, kemampuanya mengirim
pesan efektif mungkin berpengaruh negatif. Begitu juga jika komunikan berada
dalam keadaan kecewa atau tidak setuju dengan komunikator, mungkin dia
mendengar sesuati yang berbeda.
·
Pikiran
terbuka (be open minded) : pikiran terbuka merupakan komponen
penting lain dalam komunikasi efektif. Jangan terburu menilai atau mengkritisi
ucapan orang lain. Kita harus mengedepankan respek, menghargai pendapat atau
pandangan orang lain, juga menunjukan empati dengan berusaha memahami situasi
atau masalah dari prespektif orang lain.
·
Mendengar
Aktif : Menjadi pendengar yang baik dan aktif akan
meningkatkan pemahaman atas pemikiran dan perasaan orang lain. Tunjukan bahwa
kita fokus dengan ucapan orang lain dan jangan menginterupsi pembicaraan orang
lain.
·
Refleksi
:
Pastikan bahwa kita mengerti ucapan orang lain dengan “konfirmasi” yaitu
meringkas pesan utama yang disampaikan orang lain.
Syarat-syarat untuk
berkomunikasi secara efektif adalah antara lain :
·
Menciptakan suasana yang menguntungkan.
·
menggunakan bahasa yang mudah ditangkap
dan dimengerti.
·
pesan yang disampaikan dapat menggugah
perhatian atau minat di pihak komunikan.
·
Pesan dapat menggugah kepentingan
dipihak komunikan yang dapat menguntungkannya.
·
Pesan dapat menumbuhkan sesuatu
penghargaan atau reward di pihk komunikan.
Berbicara tentag minat
atau awareness di pihak komunikan, dapat dikemukakan bahwa minat akan timbul
bilamana ada unsure-unsur sebagai berikut :
·
Tersedianya suatu hal yang menarik
minat.
·
Terdapat kontras, yaitu perbedaan antara
hal yang satu dengan lainnya, sehingga apa yang menonjol itu menumbuhkan
perhatian.
·
Terdapat harapan untuk mendapat
keuntungan atau mungkin gangguan dari hal yang dimaksudkan.
Itulah beberapa hal
saja yang dapat menimbulkan sesuatu komunikasi yang efektif.
Komunikasi
efektif dipandang sebagai suatu hal yang penting dan kompleks. Dianggap penting
karena ragam dinamika kehidupan (bisnis, politik, misalnya) yang terjadi
biasanya menghadirkan situasi kritis yang perlu penanganan secara tepat,
munculnya kecenderungan untuk tergantung pada teknologi komunikasi, serta
beragam kepentingan yang ikut muncul.
Stephen Covey
menekankan konsep kesalingtergantungan (interdependency) untuk menjelaskan
hubungan antarmanusia. Unsur yang paling penting dalam komunikasi bukan sekadar
pada apa yang kita tulis atau kita katakan, tetapi lebih pada karakter kita dan
bagaimana kita menyampaikan pesankepada penerima pesan. Jika kata-kata atau pun
tulisan kita dibangun dari teknik hubungan manusia yang dangkal (etika
kepribadian), bukan dari diri kita yang paling dalam (etika karakter), maka
orang lain akan melihat atau membaca sikap kita.
Jadi
syarat utama dalam komunikasi efektif
adalah karakter yang kokoh yang dibangun dari pondasi integritas pribadi yang
kuat. Menurut Stephen Covey, justru komunikasi merupakan ketrampilan yang
paling penting dalam hidup kita. Kita menghabiskan sebagian besar jam di saat
kita sadar dan bangun untuk berkomunikasi. Sama halnya dengan pernafasan,
komunikasi kita anggap sebagai hal yang otomatis terjadi begitu saja,sehingga
kita tidak memiliki kesadaran untuk melakukannya dengan efektif. Kita tidak
pernah dengan secara khusus mempelajari bagaimana menulisdengan efektif,
bagaimana membaca dengan cepat dan
efektif, bagaimana berbicara secara efektif,apalagibagaimana menjadi
pendengar yang baik . Bahkan untuk yang terakhir, yaitu ketrampilan untuk
mendengar tidak pernah diajarkan atau kita pelajari dalam proses pembelajaran
yang kita lakukan baik di sekolah formal maupun pendidikan informal lainnya.
Bahkan menurut Covey, hanya sedikit orang yang pernah mengikuti pelatihan
mendengar. Dan sebagian besar pelatihan tersebut adalah teknik Etika
Kepribadian, yang terpotong dari dasar karakter dan dasar hubungan yang mutlak
vital bagi pemahaman kita terhadap keberadaan orang lain.
Syarat utama agar
komunikasi ituefektif adalah kredibilitas. Keterampilan komunikasi antar
perorangan adalah kemampuan untuk terus menerusmembangun kredibilitas dan dapat
dipercayanya segala apa yang kita komunikasikan. Untuk membangun kredibilitas
harus ada isi pesan yang jelas, suara/intonasi dalam menyampaikan pesan dan
wahana bagaimana orang itu menyampaikan pesan. Jadi semakin seseorang tidak
konsekuen dengan ketiga hal tersebut, maka akan menentukan kredibilitas
sesorang, semakin tidak konsekuen akan menjadi semakin “tidak dipercaya”.
Johnson,
Sutton dan Harris (2001: 81)menunjukkan cara-cara agar komunikasi efektif dapat
dicapai. Menurut mereka, komunikasi efektif dapat terjadi melalui atau dengan
didukung oleh aktivitas role-playing, diskusi, aktivitas kelompok kecil dan
materi-materi pengajaran yang relevan. Meskipun penelitian mereka terfokus pada
komunikasi efektif untuk proses belajar-mengajar, hal yang dapat dimengerti di
sini adalah bahwa suatu proses komunikasi membutuhkan aktivitas, cara dan
sarana lain agar bisa berlangsung dan mencapai hasil yang efektif. Menurut Thomas Leech dalam bukunya “Say it like
Shakespeare”. Ada lima komponen atau unsur penting dalam komunikasi yang harus
kita perhatikan yaitu:
1.
Pengirim pesan (sender),
2.
Pesan yang dikirimkan (message),
3.
Bagaimana pesan tersebut dikirimkan
(delivery channel atau media),
4.
Penerima pesan (receiver),
5.
Umpan balik (feedback).
Leech
menambahkan, bahwa untuk membangun komunikasi yang efektif, setidaknya kita
harus menguasai empat keterampilan dasar dalam komunikasi, yaitumembaca-menulis
(bahasa tulisan) dan mendengar-berbicara (bahasa lisan). Begitu pentingmya,
banyakorang menghabiskan waktunya untukmelakukan,paling tidak,salah satu
keempat keterampilan itu.
Komunikasi efektif
tejadi apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima
dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi.
Komunikasi adalah sebuah kegiatan mentransfer sebuah informasi baik secara
lisan maupun tulisan. Namun, tidak semua orang mampu melakukan komunikasi
dengan baik. Terkadang ada orang yang mampu menyampaikan semua informasi secara
lisan tetapi tidak secara tulisan ataupun sebaliknya.
Bagaimanakah caranya
agar kita mampu melakukan komunikasi yang baik, komunikasi yang dua arah,
komunikasi yang efektif, sehingga target informasi yang harus disampaikan
ataupun diserap sesuai dengan harapan ?
Keterampilan dalamberkomunikasi
secara efektif dapat dipelajari dan dikuasai dengan latihan rutin dan
berkesinambungan secara terus menerus. Untuk dapat melakukan komunikasi efektif
ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan yaitu :
1.
Menganalisa
2.
Menyalahkan
3.
Menghakimi
4.
Menasehati
5.
Menginterogasi
Lima
Kunci Komunikasi Efektif
1.
Tersenyum
2.
Be Clear ! Berbicara dengan jelas
3.
Relax. Santai !
4.
Variatif ( jangan monoton)
5.
Dengar dan Pahami.
Komunikasi
Efektif : Formula 7 C
1. Completeness (lengkap)
Komunikasi
harus lengkap, menyampaikan semua fakta yang diperlukan oleh penerima. Dalam
dunia jurnalistik kelengkapan informasi dirumuskan dalam 5W + 1 H .
2. Concisenes (Ringkas)
Menggunakan
sedikit mungki kata – kata , menghindari menggunakan kata – kata yang tidak
perlu. Pesan yang disampaikan harus menarik, singkat dan mudah dipahami.
3. Consideration ( penuh pertimbangan)
Mempertmbangkan
sudut pandang orang lain, pola pikir, tingkat pendidikan, minat, kebutuhan,
kepentingan, dan emosinya.
4. Clarity (jelas)
Menggunakan
kata – kata yang tepat, bermakna tunggal atau tidak ambigu.
5. Concreteness (Nyata)
Konkret
memperkuat kepercayaan, didukung fakta – fakta spesifik dan angka.
6. Courtesy (Tata krama)
Pesan
yang disampaikan dengan tulus, sopan, bijak, reflektif, antusias, serta
mempertimbangkan sudut pandag penerima pesan.
7. Correctness ( Benar )
Pesan
yang disampaikan harus benar dari segi substansi dan tata bahasa, juga tepat
dari sisi waktu dan saran.
Lima
Hukum Komunikasi Efektif : REACH
1. Respect : Menghargai
komunikan atau menghargai orang lain.
2. Empathy : Kemampuan
menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain.
3. Audible : Dapat
di dengarkan dan dimengerti dengan baik.
4. Clarity : pesan
yang disampaikan jelas
5. Humble : Rendah
hati , tidak angkuh, dan arogan
Hambatan
Kumunikasi Efektif
1. Pesan
tidak jelas dan menimbulkantafsiran lain.
2. Cara
menyampaikan tidak tepat atau tidak disukai komunikan.
3. Komunikator
dan komunikan tidak siap melakukan komunikasi
4. Hubungan
antara komunikator da komunikan tidak baik
5. Berbicara
terlalu lambat dan terlalu cepat atau kalimat terlalu kompleks dan naskahnya
panjang.
6. Terlalu
sering muncul “gumaman” dalam berbicara. Akan menimbulkan presepsi pembicara
tidak menguasai materi.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar