Komunikasi
Masa
Berikut ini mengulas materi tentang
komunikasi massa. Materi – materi ini
saya kutip dari blog – blog yang tercantum pada sumber di bawah.
Pengertian Komunikasi Massa adalah bentuk komunikasi
yang menggunakan saluran (Media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan
secara massal, berjumblah banyak, terpencar, sangat heterogen dan menimbulkan
efek tertentu. Selain itu pesan yang disampaikan cenderung terbuka dan mencapai
khalayak dengan serentak. Menurut Charles R. Wright menyatakan komunikasi massa
berfungsi untuk kegiatan penyelidikan (surveillance), kegiatan mengkorelasikan,
yaitu menghubungkan satu kejadian dengan fakta yang lain dan menarik
kesimpulan, selain itu juga berfungsi sebagai sarana hiburan.
Definisi Komunikasi massa adalah suatu proses dimana
media menyebarkan pesan ke publik secara luas dan pada sisi lain diartikan
sebagai bentuk komunikasi yang ditujukan pada sejumblah khalayak yang tersebar,
heterogen, anonim, melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama
dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Karakteristik
Komunikasi Masa
Ciri- ciri dan karakteristik komunikasi massa
meliputi sifat dan unsur yang tercakup didalamnya (Suprapto, 2006 : 13). Adapun
karakteristik komunikasi massa adalah :
1. Sifat
komunikan, yaitu komunikasi massa yang ditujukan kepada khalayak yang
jumblahnya relatif besar, heterogen, dan anonim. Jumblah besar yang dimaksudkan
hanya dalam periode waktu yang singkat saja dan
tidak dapat diukur, beberapa total jumblahnya. Bersifat heterogen berarti
khalayak bersifat berasal dari latar belakang dan pendidikan, usia, suku,
agama, pekerjaan,. Sehingga faktor yang menyatukan khalayak yang heterogen ini
adalah minat dan kepentingan yang sama. Anonim berarti bahwa komunikator tidak
mengenal siapa khalayaknya, apa pekerjaannya, berapa usianya, dan lain
sebagainya.
2. Sifat
media massa, yaitu serempak dan cepat. Serempak (Simultanety) berarti bahwa
keserempakan kontak antara komunikator
dengan komunikan yang demikian besar jumblahnya. Pada saat yang sama,
media massa dapat membuat khalayak secara serempak dapat menaruh perhatian
kepada pesan yang disampaikan oleh komunikator. Selain itu sifat dari media
massa adalah cepat(rapid), yang berarti memungkinkan pesan yang disampaikan
pada banyak orang dalam waktu yang cepat.
3. Sifat
pesan, Pesan yang disampaikan melalui media massa adalah bersifat umum
(Public). Media massa adalah sarana untuk menyampaikan pesan kepada khalayak,
bukan untuk kelompok orang tertentu. Karena pesan komunikasi melalui media
massa sifatnya umum, maka lingkungannya menjadi universal tentang segala hal,
dan dari berbagai tempat di seluruh dunia. Sifat lain dari pesan melalui media
massa adalah sejenak (Transient), yaitu hanya untuk sajian seketika saja.
4. Sifat
komunikator, karena meida massa merupakan lembaga organisasi, maka komunikator
dalam komunikasi massa, seperti wartawan, utradara, penyiar, pembawa acara,
adalah komunikator yang terlembagakan. Media massa merupakan organisasi yang
rumit, pesan-pesan yang disampaikan kepada khalayak adalah hasil kerja
kolektif, oleh sebap itu, berhasil tidaknya komunikasi massa ditentukan oleh
berbagai faktor yang terdapat dalam orginisasi massa.
Sifat atau efek yang ditimbulkan pada komunikan
tergantung pada tujuan komunikasi yang dilakukan oleh para komunikator. Apakah
tujuannya agar komunikan hanya sekedar tahu saja, atau komunikan berubah siap
dan pandangannya, atau komunikan dapat berubah tingkah lakunya, bahkan
komunikan hanya mengkonsumsi berita sesuai dengan kebutuhan yang ingin mereka
dapatkan dari media, misalnya informasi tentang tempat liburan di akhir pekan,
tempat olahraga yang tepat untuk menyegarkan tubuh, serta berbagai informasi
kuliner yang dapat memanjakan lidah, atau infomasi pasar tentang perkembangan
berbagai harga untuk komoditi atau barang tertentu.
Fungsi
Komunikasi Masa
Menurut Cangara, komunikasi tidak hanya diartikan
sabagai pertukaran berita atau pesan, tetapi juga sebagai kegiatan individu dan
kelompok mengenai pertukaran data, fakta, dan ide (Winardono, 2006 : 57).
Komunikasi massa dapat berfungsi untuk :
1. Informasi,
yaitu kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta, opini, pesan, komentar, sehingga
orang bisa mengetahui
keadaan yang
2. Sosialisasi,
yakni menyediakan dan mmengajarkan ilmu pengetahuan bagaimana orang bersikap
sesuai dengan nilai-nilai yang ada, serta bertindak sebagai anggota masyarakat
secara efektif.
3. Motivasi,
mendorong orang untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui apa yang mereka
baca, lihat, dengar, melalui media massa.
4. Bahan
diskusi, yaitu menyediakan informasi untuk mencapai persetujuan dalam hal
perbedaan pendapat mengenai hal-hal yang menyangkut orang banyak.
5. Pendidikan,
yaitu dengan menyajkan informasi yang mengandung nilai edukasi, sehingga
membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara informal.
6. Memajukan
kebudayaan, media massa menyebarluaskan hasil-hasil kebudayaan melalui
pertukaran siaran radio, televisi, atau media cetak. pertukaran ini
memungkinkan penigkatan daya kreativitas
guna memajukan kebudayaan nasional masing-masing negara, serta memperkuat kerjasama masing-masing
negara.
7. Hiburan,
media massa adalah sarana yang banyak menyita waktu luang semua golongan usia,
dengan difungsikannya sebagai alat hiburan dalam rumah tangga. Sifat
estetikanya dituangkan dalam bentuk lagu, lirik, bunyi, gambar, dan bahasa, membawa orang pada
situasi menikmati hiburan seperti halnya hiburan lain.
8. Integrasi,
yaitu banyaknya negara-negara didunia dewasa ini diguncang oleh
kepentingan-kepentingan tertentu, karena perbedaan etnis dan ras. Komunikasi
sepert satelit dapat digunakan untuk menghubungkan perbedn-perbedaan itu dalam
memupuk dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
Fungsi
Media Massa
Menurut Robert K, Avery menyatakan bahwa media massa
memiliki fungsi sebagai berikut :
11. The
surveilance of environtment, yaitu media massa berfungsi sebagai pengamatan
tehadap lingkungan, penyingkap ancaman, dan kesempatan untuk mempengaruhi nilai
masyarakat, serta sebagai sebagain unsur didalamnya.
22. The
corralation of the part of society in responden to the environment, yaitu
fungsi media massa untuk mengadakan koralasi antara informasi data yang
diperoleh dengan kebutuhan khalayak sasaran, karena komunikator lebih
menekankan pada seleksi evaluasi dan interprestasi.
33. The
transmission tha social harietage from one generation to the next generation,
yaitu media massa berperan untuk memindahkan nilai-nilai budaya dan warisan
dari satu generasi ke generasi lainnya.
KOMUNIKASI
PUBLIK
A. Pengertian Komunikasi Publik
Komunikasi publik adalah pertukaran pesan dengan
sejumlah orang yang berada dalam sebuah organisasi atau yang di luar
organisasi, secara tatap muka atau melalui media. Namun dalam bagian ini yang
akan dibahas hanyalah tatap muka di antara organisasi dan lingkungan
eksternalnya. Brooks menguraikan tipe komunikasi publik ini sebagai monological
karena hanya seorang yang biasanya terlibat dalam mengirimkan pesan kepada
publik.
Kualitas yang membedakan komunikasi organisasi
publik ini dengan komunikasi interpersonal dan komunikasi kelomok kecil adalah:
1.
Komunikasi publik berorientasi kepada si pembicara atau sumber.
Sedangkan pada komunikasi interpersonal dan kelompok kecil terdapat hubungan
timbale balik di antara si pembicara dengan si penerima yag terlibat. Pada
komunikasi organisasi publik, si pembicara mendominasi hubungan.
2. Pada
komunikasi publik melibatkan sejumlah besar penerima tetap pada komunikasi
intepesonal biasanya hanya 2 orang dan komunikasi kelompok kecil tidak lebih 5
– 7 orang penerima.
3. Pada
komunikasi publik kurang terdapat interaksi antara si pembicara dengan
pendengar. Hal ini menjadikan kurangnya interksi secara langsung antara si
pembicara dengan si pendengar lebih-lebih bila pendengarnya makin banyak.
4. Bahasa
yang digunakan dalam komunikasi publik lebih umum supaya dapat dipahami oleh
pendengar.
B. Tujuan Komunikasi Publik
Tujuan
umum dari komunikasi publik terutama sekali adalah untuk member informasi
kepada sejumlah besar orang mengenai organisasi misalnya mengenai
aktivitas-aktivitas organisasi dan hasil produksi organisasi. Selain itu
komunikasi publik juga bertujuan untuk menjalin hubungan antara organisasi
dengan masyarakat diluar organisasi. Komunikasi publik juga dapat digunakan
untuk member hiburan. Tujuan-tujuan tersebut berhubungan satu sama lain dan
sulit untuk dipisahkan. Di samping adanya tujuan umum juga terdapat tujuan
khusus yang perlu ditetapkan. Tujuan-tujuan khusus ini dinyatakan dalam bentuk
pernyataan dalam kalimat yang lengkap.
C.
Penyampaian Komunikasi Publik
Persiapan persentasi yang baik hendaklah diikuti dengan cara penyampaian
yang baik sehingga memungkinkan komunikasi itu efektif. Kualitas penyampaian
persentasi lisan ditentukan oleh pesan yang sengaja dimaksudkan dan juga oleh pesan
yang tidak sengaja disampaikan. Pembicara bertanggung jawab memberikan
persentasi yang berharga dank arena itu bertanggung jawab untuk menyampaikan
seefektef mungkin. Untuk menyampaikan persentasi lisan dengan baik perlulah
diperhatikan beberapa hal seperti bertkut:
1. Kontak
Mata
Kontak
mata adalah teknik komunikasi nonverbal yang sangat membantu si pembicara dalam
menjelaskan idenya kepada pendengar. Di samping mempunyai kekuasaan yang
membujuk, kontak mata juga membantu untuk menjaga perhatian pendengar. Seorang
pembicara yang berhasil haruslah menjaga kontak mata dengan pendengarnya. Untuk
mendapatkan hubungan dengan pendengar si pembicara hendaklah menjaga kontak
mata langsung dengan pendengar kira-kira 75% dari waktu persentasinya. Kontak
mata dengan pendengar membantu si pembicara mengetahui dan memonitor pemdengar
dan merupakan balikan bagi si pembicara mengenai pesan yang disampaikan.
2.
Vokalik
Kecepatan berbicara, nada dan irama suara, serta penekana pada kata-kata
tertentu perlu diperhatikan dalam penyampaian persentasi lisan. Persentasi
lisan yang disampaikan dengan suara yang jelas dan enak didengar dapat memukau
pendengar. Tetapi sebaliknya persentasi yang disampaikan dengan suara yang
tidak bervariasi, monoton akan membosankan para pendengarnya, sehingga
mengurangi perhatian pendengar.
3.
Ketepatan
Kadang-kadang suatu persentasi disampaikan dalam situasi informal atau
dalam suasana pendengar rileks, maka penyampaian persentasipun henhaknya
disesuaikan dengan situasi tersebut. Begitu juga sebaliknya, bila kondisi
formal maka cara penyampaian persentasi juga hendaknya bersifat formal. Di
smping mempertimbangkan kondisi dan topic pembicaraan, juga dipertimbangkan apa
yang diharapkan si pendengar untuk didengar.
4.
Perencanaan
Kunci
strategi yang terbaik adalah perncanaan. Oleh karena itu sebelum penyampaian
persentasi, si pembicara terlebih dahulu telah membuat perencanaan yang matang.
Pilihan topic pembicaraan yang cocok untuk diberikan pada pendengar dengan
berdasarkan analisis pendengar. Persiapkanlah materi yang diperlukan dan
rencanakanlah bagaimana strategi penyampaian yang dikira cocok dengan
pendengar.
Semoga materi tentang komunikasi publik dan
komunikasi massa bermanfaat bagi para pembaca. Terimakasih
Sumber : http://kuliahonlinekomunikasi.blogspot.sg/2011/09/komunikasi-publik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar